Jakarta -Kompetisi olahraga tidak luput dari risiko terkena kecelakaan yang terjadi ketika latihan maupun bertanding, termasuk balap MotoGP.
Khususnya dalam cabang olahraga MotoGP yang memungkinkan adanya penyebab kecelakaan antar pebalap hingga masalah teknis itu sendiri.
Dikutip dari sportskeeda.com, setidaknya sudah 100 pembalap telah kehilangan nyawa mereka dalam kecelakaan fatal selama sejarah balapan MotoGP.
Oleh karena itu, berikut adalah kasus kecelakaan terparah yang baru-baru ini terjadi di seri-seri MotoGP: Kecelakaan pertama ialah menimpa pebalap asal Italia, Marco Simoncelli atau akrab dipanggil Sic ketika berlaga di Malaysian Grand Prix di Sepang International Circuit.
Dikutip dari motogp.fandom.com, Sic terlibat dalam tabrakan dengan pembalap Amerika Colin Edwards dan sesama pembalap Italia Valentino Rossi selama di sirkuit tersebut.
Tepatnya di lap kedua ketika ia menempati posisi keempat, motornya kehilangan kendali di tikungan 11.
Motornya selanjutnya meluncur bebas ke arah kerikil, tetapi ban mendapatkan kembali traksi motornya tiba-tiba membelok melintasi trek ke jalur Edwards dan Rossi, dengan Sic tergantung di sisi kanan.
Saat itu, dirinya pun terpukul di bagian bawah oleh Edwards dan di kepala oleh Rossi.
Setelahnya motor Edwards terlempar.
Perlombaan itu langsung ditandai dengan bendera merah.
Edwards mengalami dislokasi bahu.
Sementara Sic menderita luka yang jauh lebih parah dan dibawa dengan ambulans ke pusat medis sirkuit Sepang.
Kurang dari satu jam setelah itu atau tepat pada pukul 16:56 waktu setempat, Sic dinyatakan meninggal di usia yang tergolong masih sangat muda.
Diketahui bahwa dirinya menderita trauma di kepala, leher dan dadanya.
Luis Salom yang saat itu berusia 24 tahun dihadang kecelekaan ketika jatuh saat sesi latihan kedua untuk Grand Prix Catalunya di Barcelona.
Alhasil ia kehilangan nyawanya di rumah sakit Barcelona pada tanggal pada 3 Juni 2016.
Dikutip dari autosport.com, penyebab dari kecelakaan ini terjadi karena Salom kehilangan kontrol atas motor Kalex yang dikenderainya ketika melaju lebih lambat di tikungan 11.
Karena kecepatan yang berkurang itu, Luis mengerem sembilan meter kemudian di atas gundukan ketika melaju masuk ke tikungan 12.
Secara teknis, biasanya pembalap tidak mengerem saat mencapai tikungan, sedangkan Luis tiba di titik referensi pengereman tikungan 126 kilometer per jam lebih lambat.
Berbeda dengan lap sebelumnya di mana dirinya sudah melepaskan rem di tempat yang tepat.
Hal tersebut membuat kisah tragis bagi pembalap asal Spanyol yang terjatuh dan terpelanting bersamaan dengan motornya ke luar lintasan hingga menabrak pembatas sirkuit.
Setelah dibawa ke rumah sakit, nyawanya tak bisa tertolong meski dokter sudah melakukan usaha terbaik.
Daftar kecelakaan terparah selanjutnya di MotoGP berasal dari pebalap asal Jepang, Daijiro Kato.
Kecelakaan tersebut terjadi di area Casio Triangle sirkuit Suzuka.
Saat itu Kato menghantam dinding trek dengan kecepatan 200 km/jam.
Dikutip dari motogp.com, keterlibatan rem depan yang tiba-tiba mengubah gaya beban pada roda belakang menyebabkan terjadinya selip lateral.
Kato berbelok di garis lurus sekitar 170 kilometer per jam dari sisi kiri tengah lintasan balap yang menyebabkan sisi kiri motornya bertabrakan dengan pembatas ban, yang selanjutnya membatas pembatas jalan juga.
Kato masih di dalam motornya ketika melaju di sepanjang penghalang ban.
Kemudian dia menabrak penghalang busa sehingga terperangkap di antara penghalang busa dan motornya.
Ia pun menenggelamkan kepala terlebih dahulu ke penghalang busa dan kemudian terlempar ke udara.
Lalu pertolongan dilakukan dengan mengobservasi korban di lokasi kecelakaan MotoGP.
Namun kondisi nadi dan pernapasan Kato diketahui sudah lemah.
Hal ini membuat dirinya perlu perawatan intensif di rumah sakit selama dua minggu.
Sayangnya, Kato tetap tak sadarkan diri dan dinyatakan meninggal di rumah sakit pada tanggal 20 April pukul 12:42 waktu setempat.